Cara Mengatasi Demam dan Kejang Pada Anak - (Do and Don't)


CARA MENGATASI DEMAM DAN KEJANG PADA ANAK - 
KEJANG DAN DEMAM ANAK (DO & DON'T)


Kejang adalah hal yg paling sering dialami oleh anak yg mengalami demam. Suhu diatas 38°C sudah cukup untuk mencetuskan kejang demam pada anak. Orang tua dengan balita, hrs sedia termometer untuk mengawasi suhu anak saat demam.

1. Sedia termometer & Parasetamol, 2 hal ini adalah barang WAJIB yang harus dimiliki oleh orang tua. Orang tua harus selalu mengawasi perubahan suhu pada anak.
Dan ngerti cara penanganan yg tepat terhadap perubahan suhu, adalah modal awal ortu yg harus dimiliki untuk selalu siaga terhadap kesehatan anak.
2. Ketika anak kalian demam, maka langkah PERTAMA yang harus dilakukan adalah memasang termometer pada ketiak.
Selagi menunggu thermometer yang telah dipasangkan pada anak, siapkan air hangat dan waslap serta parasetamol. Beri parasetamol dan kompres hangat pada lipatan-lipatan tubuh anak (ketiak/selangkangan/bawah lutut).
3. Awasi perubahan suhu dengan sentuhan setiap jam, dan ulangi termometer setiap 6 jam Jangan terburu-buru untuk  dibawa ke dokter jika tidak ada tanda gejala penyerta selain demam Jaga suhu anak jgn sampai melebihi 38°C
Ingat ya, kompres HARUS air hangat. Dan HARUS di lipatan tubuh. Bukan di dahi 😀

Itu adalah langkah awal mencegah kejang demam

Bagamana jika kejang demam terjadi?
1. DON'T panik Ortu dan keluarga harus tenang. Amankan lingkungan sekitar anak, jauhkan dari benda-benda berbahaya, usir tetangga-tetangga kepo yang ngerubungi anak kejang, karena oksigen-oksigen yang harusnya dihirup anak, malah dicuri mereka.
2. Perhatikan jam saat itu juga. Catat pada pukul berapa kejang dimulai, dan catat pada pukul berapa kejang berakhir Informasi ini penting untuk disampaikan pada dokter, karena kejang diklasifikasikan berdasarkan lama periode kejangnya.
3. DON'T TOUCH Jangan sentuh anak secara paksa atau berusaha memegangi anak saat kejang, jangan memblock persendian anak karena akan meningkatkan cedera otot bahkan patah tulang Biarkan saja anak kejang seperti itu dan catat lama kejangnya. Setelah lingkungan disekitar anak aman, longgarkan pakaian anak. Hal ini bertujuan agar pernafasan anak lebih bebas. Dalam menyentuh, ingat prinsip diatas. Jangan menekan dan memaksa pergerakan anak.
5. Miringkan anak ke sisi kiri atau kanan, pilih yang memungkinkan (ingat prinsip sebelumnya) Memiringkan berfungsi mencegah aspirasi (masuknya cairan ke kerongkongan) yang diakibatkan dari buih, lendiran, muntahan tiba-tiba, atau cairan lainnya.
6. Jaga kepala anak agar tidak sampai membentur-bentur di tanah/apapun. Jika memungkinkan letakkan bantal di bawah leher
7. DON'T memasukkan apapun ke dalam mulut anak, termasuk sendok (yang katanya mencegah lidah tergigit) Metode ini sudah tidak dianjurkan lagi, karena kerugian yang lebih besar dari sekedar lidah tergigit bisa terjadi pasca kejang.
JANGAN beri minum, apalagi makan -_- selama kejang berlangsung.

Setelah selesai melakukan itu semua, segera hubungi ambulans atau siapkan kendaraan untuk membawanya di UGD ingat! JANGAN sekali-kali menyentuh anak yang kejang demam, sampai kejangnya benar-benar berhenti.
Setelah benar-benar berhenti, catat lama waktu kejang demam. Normalnya adalah 15 menit Selagi di perjalanan untuk dibawa di UGD, jika di ambulans, ceritakan riwayat kejadian dari awal demam,apa yg sdh dilakukan,berapa lama kejang berlangsung,riwayat penyakit anak dan keluarga.
Jika membawa mobil pribadi, elus kepala anak, tenangkan pertahankan orientasi anak terkait ada dimana sekarang, pagi/sore, beri perhatian yang menenangkan. Pastikan orientasi anak tetap baik
Semoga membantu. Jika ada koreksi / tambahan silakan komen Keep Health and Safe!

0 Response to "Cara Mengatasi Demam dan Kejang Pada Anak - (Do and Don't)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel